YUNITA DWI P, AKS
YUNITA DWI P, AKS
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

90 Orang Terlantar Ini Dirawat Panti Wening Wardoyo Gratis di Ungaran

Tidak semua orang bisa menikmati masa tua yang enak. Banyak yang malah terlantar karena tidak punya sanak saudara

SEMARANG – Tidak semua orang bisa menikmati masa tua yang enak. Banyak yang malah terlantar karena tidak punya sanak saudara. Atau punya saudara tetapi tidak ada yang mau merawatnya. Akhirhya tidak terurus dan hidup di jalan-jalan.

Itulah yang dialami sekitar 90 orang lansia yang kini menghuni panti jompo atau Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Wening Wardoyo”, Jln Kutilang no 24 Ungaran Kabupaten Semarang.

“Panti jompo milik pemerintah provinsi Jawa Tengah ini hadir untuk merawat orang-orang jompo dan orang terlantar sesuai amanat UUD 45,”kata  Hexa Sari Ratna Dewi, Kepala Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adi Karya Ungaran, yang memiliki dua rumah pelayanan sosial, yaitu rumah pelayanan sosial  anak dan balita Wiloso Tomo di Salatiga, dan panti lanjut usia di Ungaran.

Menurut Hexa, sebelum masuk panti, para lansia lanjut usia ini terlantar. Ada yang hidup sebatang kara. Sehingga masa taunya tidak ada yang mengurus. Ada yang punya sanak saudara, tetapi mereka tidak mampu atau tidak mau mengurusnya.

“Sehingga kami atas nama panti sosial pemerintah bekerjasama berbagai pihak hadir untuk merawat kakek nenek kita yang masa tuanya tidak ada yang mengurus,”katanya.

Ada 90 orang lansia laki-perempuan yang mampu ditampung panti Wening Wardoyo. Mereka hidup dan numpang makan di panti gratis alias tidak membayar sepeserpun, karena dibiayai negara. Rata-rata usia 60 tahun atau lebih.

“Kita rawat seperti kakek nenek kita sendiri. Sehari makan tiga kali dengan menu berganti-ganti. Karena semuanya lanjut usia dan tidak punya saudara, ya kita merawatnya sampai beliau-beliau meninggal di sini, kita urus pemakaman dan lainya,”imbuhnya.

Selain makan gratis, mereka dapat fasilitas kamar tidur nyaman per kamar dua orang. Supaya tidak jenuh, pengelola juga mengajak senam dan olahraga rutin, nyanyi bersama, dan kegiatan keagamaan. Ada petugas medis yang melakukan cek kesehatan rutin. Bahkan  yang sakit juga diberi perawatan khusus.

“Kami punya petugas sesuai kebutuhan pelayanan lansia. Ada yang ASN ada yang non ASN yang  tugasnya sebagai pengasuh embah-embah kita di sini,”jelas Ibu Hexa.

Ada beberapa syarat, seorang lansia bisa masuk panti Wening Wardoyo. Diantaranya usia minimal 60 tahun, tidak punya sanak saudara, tidak punya bekal hidup, ada pihak berwenang yang melaporkan. Setelah itu baru disurvey apakah layak ditanggung atau tidak.

“Karena kapasitas kamar kita hanya untuk 90 orang, maka tidak sembarang lansia bisa kita rawat di sini, harus kita asesmen terlebih dulu,”jelasnya.

Menurut Ibu Hexa, banyak suka-duka mengasuh lansia. Karena orang tua, seringkali sifatnya kembali seperti anak kecil. Misalnya suka ngambek, ada yang ngompol, tidak mudah diajak hidup bersih, suka lupa dll.

“Tetapi sukanya juga banyak. Kami merasa bahagia melayani orang-orang sepuh, insyaakAllah kita dapat pahala. Makanya kita melayani dengan tulus iklas, dibutuhkan orang-orang yang punya kepekaan sosial tinggi untuk merawat kakek nenek kita ini,”imbuhnya.

Ibu Hexa berpesan kepada masyarakat, yang masih memiliki orang tua rawatlah dengan baik. Sebab masa tua orang tua menjadi tanggung jawab anaknya. Jangan sampai membiarkan orang tua terlantar sehingga harus dirawat di panti jompo.  “Berbaktiklah kepada orang tua kita yang sudah tua, apapun keadaan kita,  itulah bakti terakhir kita, jangan sampai menyesal setelah orang tua tidak ada,”pintanya.(jan)

Berbagi